Jadi ceritanya gue baru mengalami perjalanan ter-random,
ter-absurd, ter-ekspress, dan tidak terlupakan dalam hidup gue J
Semuanya ini berawal dari dengan kebetulannya
(alhamdulillah) 2 abstrak gue lolos ke APRU
Global Health Program Workshop, yang akhirnya membuat gue diundang
presentasi ke Zhejiang University,
Hangzhou, China, tanggal 30 Oktober 2013 kemarin.
Nah sebelum detail-detail dari 39 jam perjalanan kemarin
yang terlalu berharga untuk dilupakan itu terlupakan beneran, gue mau tulis
disini ya J
Btw, terima kasih untuk Kantor Internasional UI
yang sudah mensponsori perjalanan ini!
29 Oktober
Pesawat gue akhirnya berangkat juga dari Jakarta jam
19.50 lewat sedikit. Perjalanan gue yang pertama adalah Malaysia Airlines MH0724 ke Kuala Lumpur. Agak lucu juga sih karena perjalanan 2 jam itu gue
manfaatkan untuk mengerjakan tugas dari Dr. Tri Rahayu di iPad gara-gara ada beberapa
pertanyaan dari beliau yang tidak bisa gue jawab tadi siang pas ujian lisan
mata hohoho J
Dan tidak terasa, pas banget ketika tugas itu gue selesaikan,
pesawat sudah siap mendarat di Kuala
Lumpur!
Akhirnya! Sempat juga gue menjejakkan kaki di ibu kota
negeri jiran ini (meskipun baru di bandaranya hehe) J
Kesan pertama dari KLIA (Kuala Lumpur International
Airport) adalah bandara-nya keren banget! Sepertinya Indonesia memang harus
mengakui deh keunggulan negara tetangga kita ini kalau soal bandara
internasional utamanya. Hm kalo dibandingkan sama KLIA, Soekarno-Hatta masih
jelas harus berbenah. Gue paling salut sama kebersihannya, desain interiornya
yang mirip Changi, dan yang paling membuat bengong, mereka punya Skytrain
gratis buat penumpang yang transit antarterminal! Gue cuma bisa senyam-senyum
sendiri waktu ingat di Soekarno-Hatta kalau mau transfer antarterminal harus
pake shuttle bus. Well no problemo! Gue yakin Soetta suatu saat juga
bisa se-sophisticated KLIA kok J
[KLIA]
[skytrain @ KLIA]
Setibanya gue di Terminal keberangkatan pesawat
selanjutnya ke Shanghai, ternyata waiting
roomnya belum dibuka. Buru-buru gue cari tempat duduk dan cari Wi-Fi gratis
hohoho, dan rupanya Wi-Fi di KLIA membuat gue ngiler! Bantere puooool tenaaan!
Bahkan internetnya JAUH lebih kencaaang dari Shanghai Pudong Airport. Gokil deh
pokoknya KLIA J tugas untuk Dr. Tri Rahayu pun langsung gue kirim by email dengan
kecepatan tanpa cela.
Jam 00.40 (30 Oktober) akhirnya penumpang
dipersilakan naik pesawat. Pesawat akhirnya berangkat ke Shanghai jam 01.40.
Perjalanan ke Shanghai ini juga naik Malaysia Airlines (MH0386). tapi berbeda dengan yang Jakarta – KL,
penerbangan KL – Shanghai ini agak kurang nyaman buat gue karena gue tidak bisa
tidur hiks, apalagi bapak-bapak disebelah gue mendengkur terus aka ngorok to
the max -_-
Overall, pelayanannya Malaysia Airlines menurut gue cukup
oke (meskipun menurut gue Garuda Indonesia lebih oke hehehe). Tapi kalau bisa
diperbaiki, pramugari-pramugarinya jangan jutek-jutek amat dong makcik J ( no offense yaaa hehe)
Dan akhirnya, Jam 6.40
lebih sedikit, pesawat mendarat di Shanghai Pudong Airport! Kita di China sob!
30 Oktober
Setelah sempat dibuat
terbengong-bengong sebentar sama Shanghai Pudong Airport, gue akhirnya melalui
antrian imigrasi. Dan setelah rapi-rapi sebentar, gue siap berangkat ke
Hangzhou!
Dari info-info yang sudah
gue baca sebelumnya, ada 2 cara ke Hangzhou dari Shanghai Pudong Airport.
1)
Direct Bus dari Shanghai Pudong Airport
ke Hangzhou
2)
High speed
train Shanghai –
Hangzhou.
Opsi pertama sebenernya
jauh lebih praktis dan nyaman karena kita tidak perlu kemana-mana. Dari
Shanghai Pudong Airport banget bisnya berangkat dan akan sampai di Wulinmen
Square Hangzhou yang menurut info sudah cukup dekat dari Zhejiang University.
Permasalahannya, sejauh yang gue baca, waktu perjalanan minimal adalah 3 jam
(dengan asumsi traffic normal) dan
bisnya baru berangkat jam 8.40. Berarti secepat-cepatnya gue sampai di Zhejiang
University juga bakal jam 12.15 atau 12.30an lah. Padahal sesi
presentasi gue dijadwalkan jam 1an (waktu itu masih jam 07.30an).
Kalau naik high speed train, Permasalahannya, high speed train ke Hangzhou itu berangkatnya
dari Shanghai Hongqiao Railway Station, yang (menurut website)
jaraknya 1 jam dengan naik airport
shuttle bus dari Shanghai Pudong Airport. Nah terus dari Shanghai Hongqiao
Railway Station, kita akan naik high
speed train ke stasiun Hangzhou-dong (aka East Hangzhou Railway
Station) yang durasi perjalanannya kira-kira 1 jam. Dari Stasiun Hangzhou-dong
nanti harus lanjut naik subway ke 3 stasiun setelahnya, dan dari situ (katanya)
sudah dekat kalau naik taksi ke Zhejiang University. Dengan pertimbangan bisa
sampai ke Zhejiang University lebih cepat, gue pun akhirnya memutuskan
menggunakan opsi kedua. Meskipun berarti harus nyasar-nyasar dulu mencari pool
airport bus, nyasar di stasiun, di subway, dan lainnya. Tapi no problem!
Gue udah membulatkan tekad untuk tahu gambaran sesungguhnya rakyat China dengan
mengikuti transportasi umumnya J
Dan
ternyata...jengjengjeng, welcome to China sob! Negeri dengan sedikit (banget)
orang yang bisa berbicara bahasa Inggris, dan jadilah gue lost in
translation :’)
Mulai dari saat menunggu
bis airport dari Pudong ke Hongqiao, gue sempet bingung tadinya karena
shelternya sepi banget! Cuma ada gue doang :’)
Menurut infonya pun
seharusnya bis akan ada tiap 15 menit sekali, tapi ternyata, bisnya baru ada
setelah 30 menit gue nunggu :’)
[Shanghai Pudong Airport]
Dan yang paling
absurdnya, waktu gue lagi menunggu bis tiba-tiba ada seorang bapak menepuk
punggung gue. Dia berbicara ke gue dengan bahasa Cina (which gue
gangerti sama sekali). Doi menunjukkan isyarat dengan mengeluarkan uang 100 Yuan, menunjuk-nunjuk
mobilnya, dan yang gue tangkap dari omongannya yang super panjang lebar kurang
lebih seperti ini: “ (kumur-kumur)... Shanghai Pudong ... (kumur-kumur)
Hongqiao ...( kumur-kumur) wussshh.. Station” setelah berpikir sebentar, gue
baru sadar: ini taksi ilegal toh rupanya! Lol. Tapi yang creepy-nya
setelah gue bilang dengan sopan no, thank
you, dan bahasa isyarat lain untuk meyakinkan dia bahwa gue tidak berminat,
dia persisten banget menawarkan mobil taksi ilegalnya sampai akhirnya mengeluarkan
uang 50 Yuan. Hiy seram juga ya, mana airport shuttle bus-nya belum datang
juga lagi. Untung ada seorang kakek-kakek yang akhirnya datang dan (sepertinya)
memarah-marahi si sopir taksi ilegal itu. Si kakek akhirnya bilang ke gue
dengan tersenyum (dengan bahasa Cina), intinya yang gue tangkap: “jangan naik
itu”, karena kakek-kakeknya menyilangkan kedua tangannya hehe.
Jam 08.05 akhirnya
Shuttle Bus ke Shanghai Hongqiao Railway Station datang, dan dengan girangnya
gue buru-buru naik. Bis berangkat jam 08.10 dan ternyata it takes much
longer time to Hongqiao.. gue baru sampe Hongqiao kira-kira jam 09.25.
[Shanghai Hongqiao Railway
Station]
Setelah sempat
kebingungan, gue akhirnya menemukan seorang bapak-bapak security yang
menunjukkan gue tempat membeli tiket kereta ekspress ke Hangzhou. Dan yang
bikin gue terkesan, sejauh ingatan gue, beliau adalah orang pertama di China yang
dengan ramahnya menunjukkan gue arah yang harus gue tuju J meskipun doi gabisa
bahasa Inggris, doi rela mengantar gue sampai tepat di depan loket. Baik ya J
FYI, sedikit banget
keterangan di Hongqiao yang ditulis dengan bahasa Inggris/alfabet biasa.
Mayoritas dengan huruf Cina (yang sama sekali tidak bisa gue baca :””D
Nah tapi di antrian
loket kereta ekspress tiba-tiba ada sesuatu yang absurd lagi. Tiba-tiba orang
yang antri paling depan marah-marah ke petugas loket sampai memukul-mukul kaca
loket. Oke, i don't have any idea itu marah-marahnya kenapa, gue pun sempat bengong
sendiri kok bisa-bisanya gue terjebak di pertengkaran warga lokal yang bahasa
maupun tulisannya aja gue tidak paham hahaha. situasi makin panas ketika
orang-orang yang antri di belakang mulai menyeruak ke depan dan ikut-ikut adu
mulut. Tapi akhirnya setelah 5 menit lebih ribut, bapak-bapak yang tadi
marah-marah itu akhirnya pergi.
Pas gue beli tiketnya,
sejujurnya agak kaget sih gue karena tiket, paspor, dan kembalian gue yang
koin-koin itu dilempar. Yap guys, literally dilempar. Si petugas
loketnya sih kelihatannya memang masih kesal karena dimarahi bapak-bapak yang
tadi, tapi hmm.. thats not the right way they should treat tourist dong
ya..
Anyway, semua tulisan di
tiket kereta ekspressnya itu pake huruf Cina, jadi sekali lagi gue mereka-reka
dan tanya-tanya ke bapak security yang baik tadi arti tulisan di tiket itu
apa..
[tiket high-speed train]
Setelah sempat menunggu,
kereta ekspress gue akhirnya berangkat ke Hangzhou jam 10.20. Satu hal yang gue
salut banget dari kereta berkecepatan 170 km/jam ini adalah; mereka ontime
banget! Kereta ekspressnya itu sendiri mirip sama Shinkansen punya Jepang, cuma
agak sedikit kurang bersih dan kurang kinclong aja sih hehehe J
Jam 11.20 tepat gue
sampai di Hangzhou. Dan rupanya, gue langsung memutuskan gue jauh lebih suka Hangzhou
daripada Shanghai dari saat-saat pertama gue sampai di Stasiun. At least, orang-orang di Hangzhou lebih
ramah, kalau gue tanya, meskipun mereka sama-sama tidak bisa jawab (seperti
orang-orang di Shanghai), setidaknya mereka menunjukkan gesture minta maaf sambil tersenyum. Beda banget dengan di Shanghai
yang kalau orang-orangnya gue tanya, mereka langsung memalingkan muka atau
melengos begitu aja (seriously they did
it).
Dari platform kereta ekspress, gue langsung menuju stasiun subwaynya. Di tengah pernyasaran
gue, di stasiun subway gue baru sadar bahwa persediaan Yuan/RMB gue rupanya
menipis. Gue perlu ke money exchange untuk menukarkan USD gue ke Yuan.
Segeralah gue hampiri seorang security untuk tanya apakah di stasiun itu ada currency
converter. Dan, again, rupanya pak satpam itu tidak bisa bahasa Inggris
:’)
Setelah kelihatan kehabisan
ide mau berbicara apa lagi ke gue, dia memberi tanda supaya gue menunggu
sebentar sembari dia berbicara sesuatu di HT-nya. Daaan.. tidak beberapa lama kemudian,
tiba-tiba ada seorang petugas stasiun yang masih muda (dan ganteng sob! :””D)
menghampiri gue sambil tersenyum dan bilang: “excuse me, may i help you?”
Sob, oke mungkin adegan
itu bisa jadi biasa banget kalo settingnya di Stasiun Depok Baru, tapi buat gue
saat itu yang benar-benar kesasar di negeri orang tanpa siapapun yang bisa gue
andalkan, adegan itu kayanya tidak akan gue lupakan sepanjang masa :”D
Setelah menghela napas
lega, gue kasih tahulah ke doi bahwa gue harus ke stasiun subway ‘West Lake
Cultural Center’, tapi sebelumnya gue harus menukar uang gue dulu dari USD ke Yuan. Doi
menunjukkan ke gue cara menuju stasiun subway itu dengan benar, tapi dengan
menyesalnya bilang bahwa di stasiun itu tidak ada money exchange. Dan dengan
baiknya, dia malah yang beli tiket dong buat gue sampai ke stasiun subway
tujuan :’D
Itu pertama kalinya gue
bener-bener berinteraksi sama orang di China, dan pas gue tanya kenapa bahasa
Inggrisnya bagus banget, rupanya dia pernah ke Amerika sebelumnya. Dia bilang
dia bahagia banget karena akhirnya bisa membantu orang dan mengobrol-ngobrol dengan
bahasa Inggris lagi (saking nobody
speaks english there!). Setelah mengucap banyak-banyak terima kasih dan bilang
kalau bahasa Inggrisnya bagus banget, gue akhirnya berpisah sama doi setelah
dia menunjukkan ke gue di platform mana gue harus menunggu subway untuk tujuan
gue.
[Subway Hangzhou]
Subway di Hangzhou itu
mirip banget MRT di Singapore. Dan setelah melewati tiga stasiun, sampailah gue
di stasiun tujuan gue: West Lake Cultural Center!
Tapi lagi-lagi, belum
sampai kita sob, menurut petunjuk dari panitia, dari Stasiun itu kita masih
harus naik taksi yang kira-kira tarif argonya 25 Yuan. Ya sudah lah berbekal
percaya diri dan baca bismillah gue stop salah satu taksi dan bilang gue mau ke
Zhejiang University.
Proses memberitahu
tujuan gue ke sopir taksi itu rempong banget hahaha, karena si sopir taksinya
gangerti bahasa Inggris sama sekali. makan waktu yang lama banget sampe
akhirnya si sopirnya mengerti maksud gue. Padahal dari awal gue udah menunjukkan
di iPad gue alamat tujuan gue -_-
Setelah beberapa saat
berbahasa tarzan, akhirnya si sopirnya tanya:
“Zijingang?”
Gue bilang. “YESSS!
Zijingang!”
Dan baru deh setelah itu
bapaknya ketawa dan taksi kita meluncur menuju Zhejiang University kampus Zijingang.
Rupanya masih JAUH sob dari stasiun tadi ke Zhejiang University, dan ternyata
argonya bukan 25 Yuan dong, tapi 49 Yuan -_-. Di perjalanan yang kocaknya sopir
taksinya selalu tanya-tanya (atau mengajak mengobrol ya?) ke gue, yang Cuma
bisa gue jawan dengan “sorry, i dont understand”. Koplo J
Setelah akhirnya sampai
di gerbang Zhejiang University, gue baru benar-benar bisa lega :”D apalagi
setelah gue melihat spanduk besar ‘Welcome to APRU Global Health Program
Workshop’. Sob, udah kelar nih lost in translation kita :”D
[Zhejiang University]
Begitu gue sampai di
lobi, beberapa panitia langsung membukakan pintu taksi dan menyambut gue.
Mereka langsung tanya: “Are You Fathimah?”
Dan setelah gue bilang
ya, mereka langsung menghela napas lega karena tadinya mereka pikir gue nyasar
betulan saking lamanya dari Shanghai ke Hangzhou. Tapi emang pas gue lirik
iPad, oke, udah jam 12.25 LOL :D
Setelah sempat berkenal-kenalan
sebentar, makan, dan siap-siap presentasi, akhirnya tibalah giliran presentasi
gue sekitar jam 2. Setelah itu ada sesi tanya jawab serempak dengan 3 orang
pembicara lainnya. Yang bikin gue bangga, rupanya dari sekian banyaknya
pembicara di acara itu, gue doang yang masih mahasiswa J sisanya Prof-Prof atau
dokter-dokter dari berbagai universitas di Asia Pasifik. Terharu dan bersyukur
juga sih bisa jadi satu-satunya perwakilan UI di acara itu J
Nah di konferensi itu
setelah sesi presentasi selesai tibalah sesi poster. Poster gue alhamdulillah
juga salah satu yang ditampilkan di sesi itu.
Tapi sayangnya, karena
harus mengejar transport balik untuk ke Shanghai sore itu, jam 16.30 gue sudah
harus berangkat dari Hangzhou -_- gue target maksimal jam 9an sudah ada di
Shanghai Pudong Airport lagi karena Metro (semacam KRL CommuterLine Jabodetabek) dari Hongqiao Station ke Pudong Airport paling malam
beroperasi cuma sampai jam 21.30. Kalau lebih malam dari itu, gue terpaksa
harus naik airport shuttle bus yang TERNYATA jarang. banget -_-
Beruntungnya gue karena
waktu mau naik taksi ke Stasiun Subway Westlake Cultural Center gue dibantu
sama panitia. Jadi yang ini tanpa komunikasi bahasa Tarzan J gue tinggal masuk,
duduk manis, dan tiba-tiba sampe di Stasiun. Dan berbeda dengan waktu
berangkatnya, gue akhirnya pun bisa menarik napas lega sambil menghirup udara
segarnya Hangzhou dari taksi. Taksi-taksi disana memang semuanya jendelanya dibuka
(mungkin karena sudah musim dingin juga). DAN semua taksi-taksi disana
ngebut-ngebut banget parah, berasa di too fast too furious, mentang-mentang gaada macet LOL. Yang lucu,
setiap taksi disana itu punya penyekat untuk membatasi supir dan penumpang.
Taksi-taksi disana kalau menurut gue juga kalah bagus sih dibanding armada
taksi bermaskot burung biru yang ada di Indonesia J
Sampai di stasiun
Subway, gue berhasil beli tiket dan naik subwaynya tanpa cela (YES!). Sampai
akhirnya gue tiba di Hangzhou-dong aka Hangzhou East Railway Station, gue
kembali bingung karena tidak menemukan petunjuk dimanapun tentang tempat beli
tiket kereta ekspress jarak jauh. Di tengah kebingungan, gue bertanya lagi ke
seorang security yang justru malah jadi kelihatan lebih bingung dari gue. Di
tengah-tengah tanya-menanya yang stuck itu tiba-tiba seorang bapak dan anak
kecil menghampiri gue sambil tersenyum. Dan ketika gue bilang: "High Speed Train
to Shanghai", bapaknya langsung ngomong: "ooo", dan memberi isyarat gue supaya
ikut. Dia mengantar gue sampai cukup jauh, sampai eskalator tempat akhirnya gue
bisa beli tiket. Anak perempuannya juga lucu banget! Dia bilang “hello! Hello!”
Terus sama gue dan pas gue tanya: "Whats your name?" Dia jawab: "my name is Zhang" dengan girangnya (dan diulang-ulang) LOL J
Akhirnya! Berhasillah
gue beli tiket kereta ekspress ke Shanghai! Waktu itu masih jam 17.50,
sementara kereta gue yang jam 18.30. ya sudah karena tiba-tiba perut
berteriak-teriak minta diisi (gue baru sadar makanan gue sebelum itu seadanya
banget), gue memutuskan untuk cari makan. Disaat kebingungan mau makan apa,
bingung soal halal-haramnya dsb, tiba-tiba gue melihat huruf M kuning besar yang
sangat familiar. Mata gue langsung berkaca-kaca bak Spongebob dinaikkan gajinya
sama Mr. Krab. Langsung deh gue ke McDonalds stasiun Hangzhou-dong.
Dan yummy, disana mereka
juga punya paket Spicy Chicken Burger dan French Fries. Meskipun pembelian gue
itu paket McD termahal yang pernah gue beli (66 Yuan aka Rp 120ribuan), gue
bahagia BANGET karena makan McD di ribuan mil jauhnya dari rumah itu rasanya...
feels like home! Rasanya sama persis
kaya di McD Salemba yang sering banget gue tongkrongin :’D
Santapan McD kali itu gue nobatkan sebagai salah satu makanan paling nikmat yang pernah gue rasakan seumur hidup, beribu terima kasih buat McD yang selalu bisa membuat kita berasa seperti di rumah kemanapun kita pergi :'D
Setelah kenyang makan
McD, gue langsung ke platform kereta gue dan setelah menunggu beberapa saat
lagi akhirnya penumpang boleh naik kereta. Kereta berangkat dan dengan sangat
tepat waktu sampailah kita kembali di Shanghai!!! Yeahhhh!
[Shanghai Hongqiao Railway Station]
Turun dari kereta
ekspress, petunjuk untuk naik Metro bisa jelas banget kita temukan. Karena
waktu itu masih jam 19.45, gue memutuskan mau naik Metro aja ke Shanghai Pudong Airport. Daripada naik
airport shuttle bus yang jarang dan sepi itu. Metro di Shanghai itu sebenarnya
mirip sama KRL CommuterLine Jabodetabek, versi lebih baru dan lebih bersih aja
mungkin ya J Naik Metro dari Hongqiao ke Pudong itu berarti naik dari ujung-ke-ujung
jalur metro.
Tapi guys, gue
bener-bener tidak merekomendasikan naik Metro ke Pudong airport kalo lo lagi
bener-bener kecapekan karena durasi perjalanannya 1 jam 45 menit! Apalagi
kesempatan buat dapet kursi sedikit banget terutama saat rush hour. Gue sempat menyesal
juga sih awalnya harus berdesak-desakan sama penumpang lainnya di Metro dalam
kondisi capek yang secapek-capeknya (Oke kemarin malam di pesawat gue tidak bisa tidur, kemarinnya lagi juga tidak karena belajar buat ujian lisan Mata).
Dan 1 jam 45 menit itu lama banget sooob!
Gue sudah tidak kuat lagi menahan
kantuk dan pegal di kaki sampai akhirnya setelah 1 jam 30 menit gue berdiri ada
orang yang turun dan gue dapat duduk. Gue langsung ketiduran di tempat! LOL :D
Sampai akhirnya
bangun-bangun, keretanya sudah sampai di Pudong Airport hehehe
Di Pudong karena baru
ham 21.45, gue memutuskan untuk duduk-duduk dulu di Departure Hall. Jam 23.30
akhirnya antrian Check-In buka. Gue langsung Check-In dan melalui Imigrasi sampai
akhirnya tiba di Waiting Room untuk penumpang. Disana begitu menemukan kursi kosong, gue
langsung duduk dan ketiduran saking capeknya.
Gue bener-bener tidur
pulas banget. Saking pulasnya gue gasadar dan baru kebangun ketika tiba-tiba
ada pengumuman: “Final Call for Passenger AirAsia D7331, please board the aircraft immediately”
Dan setelah gue
mengucek-ngucek mata, gue baru sadar waiting room yang tadinya penuh udah
kosong melompong tinggal gue doang!
Buru-buru gue bangun,
lari, dan akhirnya naik ke pesawat. Untung masih boleh J hehe
Dan alhamdulillahnya gue
dapat seat di dekat jendela, tanpa babibu gue langsung bersandar dan tertidur
lagi....... Gue bahkan tidak sadar kapan pesawatnya take-off dari Shanghai LOL, gue
bangun ketika tiba-tiba ada pengumuman "We’ll be landing in Kuala Lumpur
shortly" hahaha
Parah sih capeknya.
Di Kuala Lumpur, gue
solat subuh dan beli sarapan. bahagia banget sob akhirnya bisa solat di
Musholla beneran J Ohiya, karena ini naik AirAsia, kita tidak transit di KLIA seperti kemarin.
Kali ini gue transit di LCCT KL, sebuah bandara yang sederhana tapi cukup oke
kok menurut gue J
Ketika akhirnya duduk di
seat gue di pesawat menuju Jakarta, gue pikir ke-absurd-an gue berakhir sudah.
Tapi ternyata belom pemirsa!
Tiba-tiba di sebelah gue
duduk seorang bule Australia yang ramah banget, doi mengajak gue mengobrol, tanya-tanya
tentang Indonesia, dan lain sebagainya, sampai akhirnya gue tau dia seorang
misionaris. Dan akhirnya di perjalanan, dia menyodorkan gue Bible dan menjelaskan
ayat-ayat yang sudah dia highlight sebelumnya. Oke.......... gue speechless mau
komentar apa, hahaha. Untung gue masih percaya penuh sama agama gue dan solat
lima waktu sekarang hehehe J
Pesawat akhirnya sampai
jam 10.50an di Jakarta, and my journey officially end!
Seru banget bisa
traveling alone! *meskipun jadi gabisa foto-foto sama sekali hiks :””””””D